Anak berkebutuhan khusus, anak yang membutuhkan layanan khusus lantaran perbedaan atau yang kini sedang isu terkini di sebut dengan inklusi. Anak berkebutuhan khusus ini merupakan anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya, tampak membuktikan pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik. Yang termasuk ke dalam ABK secara umum sanggup dibedakan menjadi beberapa pembagian terstruktur mengenai yaitu :
1. Tunanetra
Tunanetra ialah individu yang mempunyai kendala dalam penglihatan. tunanetra sanggup diklasifikasikan kedalam dua golongan yaitu: buta total (Blind) dan low vision. Definisi Tunanetra berdasarkan Kaufman & Hallahan ialah individu yang mempunyai lemah penglihatan atau akurasi penglihatan kurang dari 6/60 sehabis dikoreksi atau tidak lagi mempunyai penglihatan.
2. Tunarungu
Tunarungu ialah individu yang mempunyai kendala dalam indera pendengaran baik permanen maupun tidak permanen.
3. Tunagrahita
Tunagrahita ialah individu yang mempunyai intelegensi yang signifikan berada dibawah rata-rata dan disertai dengan ketidakmampuan dalam pembiasaan prilaku yang muncul dalam masa perkembangan.
5. Tunadaksa
Tunadaksa ialah individu yang mempunyai gangguan gerak yang disebabkan oleh kelainan neuro-muskular dan struktur tulang yang bersifat bawaan, sakit atau jawaban kecelakaan, termasuk celebral palsy, amputasi, polio, dan lumpuh. Tingkat gangguan pada tunadaksa ialah ringan yaitu mempunyai keterbatasan dalam melaksanakan acara fisik tetap masih sanggup ditingkatkan melalui terapi, sedang yaitu memilki keterbatasan motorik dan mengalami gangguan koordinasi sensorik, berat yaitu mempunyai keterbatasan total dalam gerakan fisik dan tidak bisa mengontrol gerakan fisik.
6. Tunalaras
Tunalaras ialah individu yang mengalami kendala dalam mengendalikan emosi dan kontrol sosial. individu tunalaras biasanya membuktikan prilaku menyimpang yang tidak sesuai dengan norma dan hukum yang berlaku disekitarnya. Tunalaras sanggup disebabkan lantaran faktor internal dan faktor eksternal yaitu imbas dari lingkungan sekitar.
7. Autisme
Dari pengertiannya Autisme berasal dari kata auto yang artinya sendiri. Penyandang autisme menyerupai hidup di dunianya sendiri. (Baca Cara Mengenali Autisme pada Anak).
8. ADHD (Attention Deficit Diperatif Desorder)
Attention Deficit Diperatif Desorder atau yang dikenal disingkat dengan ADHD ialah kondisi anak yang menunjukkan ciri atau tanda-tanda kurang konsentrasi, hiperaktif dan impulsive yang sanggup menjadikan ketidak seimbangan pada sebagian besar aktifitas hidupnya.
9. Lamban Belajar (Slow Learner)
Ini ialah teladan bawah umur yang berkebutuhan khusus dengan keterbatasan anak learning disabilitas atau difabilitas. Beberapa ciri yang menonjol antara lain: prestasi berguru selalu rendah, terlambat menuntaskan kiprah akademik, daya tangkap pembelajaran dan kemampuan berguru lambat.
10. Anak Berbakat
Anak berbakat menunjuk pada bawah umur yang mempunyai kemampuan-kemampuan yang unggul, bisa menawarkan prestasi yang tinggi baik disekolah maupun ekskul dan kegiatan minat bakatnya. Anak berbakat dengan kemampuan dan talenta luar biasa ini memerlukan pelayanan pendidikan khusus untuk membantu mereka mencapai prestasi sesuai dengan bakat-bakat mereka yang unggul.
11. Anak Kesulitan Belajar Spesifik
Adalah individu yang mempunyai gangguan pada satu atau lebih kemampuan dasar psikologis yang meliputi pemahaman dan penggunaan bahasa, berbicara dan menulis yang sanggup memengaruhi kemampuan berfikir, membaca, berhitung, berbicara yang disebabkan lantaran gangguan persepsi, brain injury, disfungsi minimal otak, dislexia, dan afasia perkembangan. individu kesulitan berguru mempunyai IQ rata-rata atau diatas rata-rata, mengalami gangguan motorik persepsi-motorik, gangguan koordinasi gerak, gangguan orientasi arah dan ruang dan keterlambatan perkembangan konsep.
Dalam perkembangannya, penggunaan istilah learning disability menjadi tidak terkenal dan tidak pernah dipakai lagi. Kini lebih sering dipakai istilah yang dianggap lebih manusiawi, yaitu learning differences bagi penyandang difabilitas, yang diartikan dalam bahasa Indonesianya "Perbedaan cara belajar". Istilah lain yang sering dipakai ialah anak dengan kebutuhan khusus (Children with Special Needs).
1. Tunanetra
Tunanetra ialah individu yang mempunyai kendala dalam penglihatan. tunanetra sanggup diklasifikasikan kedalam dua golongan yaitu: buta total (Blind) dan low vision. Definisi Tunanetra berdasarkan Kaufman & Hallahan ialah individu yang mempunyai lemah penglihatan atau akurasi penglihatan kurang dari 6/60 sehabis dikoreksi atau tidak lagi mempunyai penglihatan.
2. Tunarungu
Tunarungu ialah individu yang mempunyai kendala dalam indera pendengaran baik permanen maupun tidak permanen.
3. Tunagrahita
Tunagrahita ialah individu yang mempunyai intelegensi yang signifikan berada dibawah rata-rata dan disertai dengan ketidakmampuan dalam pembiasaan prilaku yang muncul dalam masa perkembangan.
5. Tunadaksa
Tunadaksa ialah individu yang mempunyai gangguan gerak yang disebabkan oleh kelainan neuro-muskular dan struktur tulang yang bersifat bawaan, sakit atau jawaban kecelakaan, termasuk celebral palsy, amputasi, polio, dan lumpuh. Tingkat gangguan pada tunadaksa ialah ringan yaitu mempunyai keterbatasan dalam melaksanakan acara fisik tetap masih sanggup ditingkatkan melalui terapi, sedang yaitu memilki keterbatasan motorik dan mengalami gangguan koordinasi sensorik, berat yaitu mempunyai keterbatasan total dalam gerakan fisik dan tidak bisa mengontrol gerakan fisik.
6. Tunalaras
Tunalaras ialah individu yang mengalami kendala dalam mengendalikan emosi dan kontrol sosial. individu tunalaras biasanya membuktikan prilaku menyimpang yang tidak sesuai dengan norma dan hukum yang berlaku disekitarnya. Tunalaras sanggup disebabkan lantaran faktor internal dan faktor eksternal yaitu imbas dari lingkungan sekitar.
7. Autisme
Dari pengertiannya Autisme berasal dari kata auto yang artinya sendiri. Penyandang autisme menyerupai hidup di dunianya sendiri. (Baca Cara Mengenali Autisme pada Anak).
8. ADHD (Attention Deficit Diperatif Desorder)
Attention Deficit Diperatif Desorder atau yang dikenal disingkat dengan ADHD ialah kondisi anak yang menunjukkan ciri atau tanda-tanda kurang konsentrasi, hiperaktif dan impulsive yang sanggup menjadikan ketidak seimbangan pada sebagian besar aktifitas hidupnya.
9. Lamban Belajar (Slow Learner)
Ini ialah teladan bawah umur yang berkebutuhan khusus dengan keterbatasan anak learning disabilitas atau difabilitas. Beberapa ciri yang menonjol antara lain: prestasi berguru selalu rendah, terlambat menuntaskan kiprah akademik, daya tangkap pembelajaran dan kemampuan berguru lambat.
10. Anak Berbakat
Anak berbakat menunjuk pada bawah umur yang mempunyai kemampuan-kemampuan yang unggul, bisa menawarkan prestasi yang tinggi baik disekolah maupun ekskul dan kegiatan minat bakatnya. Anak berbakat dengan kemampuan dan talenta luar biasa ini memerlukan pelayanan pendidikan khusus untuk membantu mereka mencapai prestasi sesuai dengan bakat-bakat mereka yang unggul.
11. Anak Kesulitan Belajar Spesifik
Adalah individu yang mempunyai gangguan pada satu atau lebih kemampuan dasar psikologis yang meliputi pemahaman dan penggunaan bahasa, berbicara dan menulis yang sanggup memengaruhi kemampuan berfikir, membaca, berhitung, berbicara yang disebabkan lantaran gangguan persepsi, brain injury, disfungsi minimal otak, dislexia, dan afasia perkembangan. individu kesulitan berguru mempunyai IQ rata-rata atau diatas rata-rata, mengalami gangguan motorik persepsi-motorik, gangguan koordinasi gerak, gangguan orientasi arah dan ruang dan keterlambatan perkembangan konsep.
Dalam perkembangannya, penggunaan istilah learning disability menjadi tidak terkenal dan tidak pernah dipakai lagi. Kini lebih sering dipakai istilah yang dianggap lebih manusiawi, yaitu learning differences bagi penyandang difabilitas, yang diartikan dalam bahasa Indonesianya "Perbedaan cara belajar". Istilah lain yang sering dipakai ialah anak dengan kebutuhan khusus (Children with Special Needs).
0 Response to "Klasifikasi Anak Berkebutuhan Khusus (Abk) Disabilitas Atau Difabilitas"
Posting Komentar