Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) Untuk Si Anak Kaya?

Tahun fatwa gres telah tiba, registrasi Pendidikan anak usia dini (PAUD) telah dibuka lagi. Semua forum PAUD telah mempersiapkan diri untuk menyambut calon anak didik gres dengan aneka kegiatan kegiatan yang menarik, mulai dari pembelajaran sampai studi tournya. Awalnya sekolah ini cukup dimulai dari taman kanak-kanak-langsung masuk sekolah dasar. Namun, seiring dengan perkembangan Zaman, sekolah tidak lagi diawali hanya dari taman kanak-kanak. Apa yang disebut sebagai pendidikan anak usia dini atau lebih dikenal dengan Playgroup (kelompok bermain), semakin usang semakin menunjukkan eksistensinya dalam dunia pendidikan kita.

Hal Positif dari perkembangan ini yaitu terlihatnya antusias masyarakat yang semakin sadar arti pentingnya pendidikan anak semenjak usia dini. Karena dalam pendidikan anak usia dini inilah, belum dewasa mulai dibelajarkan mengenai dunia di luar lingkungannya. Pendidikan anak usia dini mana yang lebih baik akan merupakan pilihan dan telah menandakan bahwa orangtua juga akan semakin "aware' terhadap pentingnya persiapan dalam menghadapi masa depan yang penuh dengan persaingan.

Karena itu, mereka (para orangtua) berlomba-lomba menentukan PAUD yang terbaik untuk menunjukkan bekal pendidikan yang cukup bagi anak-anaknya. Hal ini tentu saja dilakukan dengan keinginan biar belum dewasa tersebut kelak mempunyai kesiapan diri yang lebih matang dalam memasuki tingkat pendidikan selanjutnya. Asumsinya, mereka mengambil start lebih awal dibandingkan belum dewasa lainnya yang tidak sempat mengenyam pendidikan pada tingkat pendidikan anak usia dini.

Sayang, kesadaran arti pentingnya pendidikan anak usia dini itu belum dirasakan sebagian keluarga yang mempunyai anak usia dini dari golongan tidak mampu, mengingat mahalnya biaya yang harus dikeluarkan oleh para orang bau tanah untuk memasukan anaknya pada sekolah-sekolah PAUD tertentu.

Karena itu, tidaklah salah kalau banyak masyarakat kita yang beranggapan pendidikan anak usia dini selalu identik dengan belum dewasa dari kalangan ekonomi menengah ke atas saja (Kaya). Hal ini semakin memperkuat pernyataan bahwa dunia pendidikan ketika ini hanya diperuntukan bagi mereka yang bisa dan berasal dari golongan berada atau yang ekonominya berada pada kelas menengah ke atas.

Mereka yang tidak bisa cukuplah bermimpi untuk mendapat pendidikan yang sama dengan belum dewasa orang yang berada di tingkat ekonomi tinggi. Akhirnya, pendidikan anak usia dini yang mulanya bertujuan mempersiapkan pendidikan anak semenjak usia dini telah dipandang sebagai suatu institusi yang tidak lebih dari daerah berkumpulnya belum dewasa orang kaya. Yaitu, belum dewasa yang orangtuanya cukup sibuk dengan urusan-urusan duniawi sehingga rela mengeluarkan sejumlah uang biar belum dewasa mereka berada di daerah yang aman. 

Selain itu, tentunya PAUD juga menunjukkan suatu hal yang bermanfaat bagi anak belum dewasa itu sendiri. Pendidikan anak usia dini merupakan suatu "cermin" mengenai banyaknya orangtua yang belum memahami kebutuhan utama anak-anaknya. 

Mereka beropini bahwa pendidikan anak dini usia yaitu suatu hal yang sanggup menggantikan tugas orangtua ketika mereka sibuk bekerja. Namun demikian bagaimanapun juga orantua tetap harus berperan terhadap pendidikan anak-anaknya.

Karena orangtua merupakan faktor yang sangat signifikan terhadap perkembangan pendidikan bagi anak-anaknya. Dengan demikian orangtua yaitu orang yang sangat bepengaruh pada perkembangan anak-anaknya. Ditangan orang tualah anak akan mengalami sebagian besar perubahan dan penanaman perilaku dan karakternya. Anak sikaya ataupun si miskin akan berkembang baik kalau orang tuanya menunjukkan pendidikan yang sebaik-baiknya meskipun itu tidak harus mahal biayanya.